JENGIS KHAN DAN RAJAWALI KESAYANGANNYA
Suatu hari, bersama burung rajwali
kesayangannya, Genghis Khan berkuda memasuki hutan.
Tanpa sadar, ternyata dia sudah
berkuda lebih lama dari yang dia perkirakan. Khan pun mulai merasa sangat letih
dan haus.
Sayang, upayanya mencari air ternyata
tidak mudah. Hampir semua mata air yang ditemuinya telah kering.
Maka, betapa senangnya dia, ketika
menemukan ada air yang menetes dari bebatuan yang berdiri persis di depannya.
Si rajawali dia lepaskan dari
lengannya. Kemudian Khan mengambil cangkir perak yang ada di pelana kudanya.
Segera dia mengisi cangkir tersebut
dengan air, lalu langsung mengarahkan cangkir tersebut ke mulutnya.
Namun, si rajawali tiba-tiba
menghampiri Khan dan menjatuhkan cangkir tersebut sebelum meminum airnya.
Kejadian berulang beberapa kali hingga
akhirnya, dengan dipenuhi amarah, Khan mengeluarkan pedangnya.
Si rajawali seolah tidak peduli dengan
pedang di salah satu tangan Khan saat dia kembali menjatuhkan cangkir Khan.
Tanpa basa-basi Khan langsung menghunuskan pedang tersebut di dada sang
rajawali.
Setelah itu ternyata tetesan air justru berhenti. Khan terpaksa
mengikuti jejaknya, menuju pusat mata air.
Betapa
kagetnya Khan saat melihat seekor ular dengan bisa paling mematikan
mengambang di tengah mata air. Seandainya tadi dia sempat meminum air tersebut,
dia pasti sudah mati.
Khan
pun kembali ke perkemahan dengan membawa sang rajawali yang sudah mati dalam
pelukannya. Kemudian dia memerintahkan seorang seniman membuatkan patung emas
burung itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar