Kamis, 18 Agustus 2016

Pentingnya implementasi nilai-nilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari


Pentingnya implementasi
Nilai-Nilai Ibadah Dalam Kehidupan sehari-hari.







Oleh


Dedi Mahardi
Bismillahirohmanirohim

Surat Al-Baqarah [2:168]
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

 Surat al-Baqarah ayat 172-173
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (۱٧۲) إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (۱٧۳)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Al-Qur’ an surah An-nisa ayat 59 dan surah Al-maidah ayat 49.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Terjemah :  hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya  dan ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasulnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya.

Latar Belakang.

1.        Kenapa jujur sekarang menjadi sangat mahal? sehingga KPK harus menulis "Berani Jujur Hebat" dan bandingkan betapa jujurnya TVRI dulu mengakui ini salah kami.
2.        Tingginya indek korupsi Negara ini.
3.        Semakin menurunnya etika, moral dan keberadapan bangsa ini yang tergambar dalam interaksi sehari-hari dan berkendaraan di jalan raya.
4.        Hasil Survey internasional yang menempati negara ini ururtan 127 dari negara yang menjalankan kehidupan secara islami.
5.        Hasil survey Maarif Institut yang menampatkan kota Denpasar sebagai kota paling Islami.
6.        Indonesia saat ini menempati urutan ke- 111 dalam hal tradisi membaca.

Siapa yang salah ?
Mungkin yang salah yang membuat survey ?.
Seandainya keIslaman sebuah negara itu diukur dari jumlah jama’ah hajinya pastilah Indonesia ada di ranking pertama.
Rukun islam adalah persyaratan mutlak bagi seorang manusia yang beragama islam. Jadi bukan seseorang beragama islam jika dia tidak mengerjakan ibadah rukun islam dan ibadah lainnya sesuai dengan kitab suci. Berikut nilai-nilai ibadah yang yang merupakan rukun atau yang harus dipenuhi dari ajaran islam;




NIAT.
Semua rukun dan ibadah dimulai dengan niat, niat karena Allah tentunya berhubungan langsung dengan apa yang diperintah dan dilarang oleh Allah.

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al An’am 6 : 162 – 163 yang berbunyi sebagai berikut

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَلَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ [٦:١٦٣]
 “  sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.--- Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". 

1.    Mengucapkan dua kalimat syahadat;
Mengucapkan dalam hal ini bukan sekadar mengucapkan seperti seseorang mengucapkan sesuatu atau kabar berita tetapi mengucapkan karena keyakinan. Yakin dari lubuk hati yang paling dalam dan mengakui dengan kesadaran sendiri adanya Allah, Rasul dan hari kiamat serta surga dan neraka. Keyakinan dan pengakuan tersebut hanya Allah dan yang bersangkutan saja yang tahu kebenarannya dan seberapa kadarnya. sehingga nilai utamanya adalah jujur kepada diri sendiri dan kepada Allah.
Ada nilai kepedulian kepada diri sendiri karena mengucapkan dua kalimat syahadat ini bagian wajib utk menjadi Muslim.

2.  Sholat ;

a)        Niat karena Allah.
Sholat adalah perintah pertama dari Allah melalui Rasulullah Muhammad saw kepada umat yang merupakan wujud penghambaan kepada Allah. Niat sholat sejak mulai mengambil wudhu adalah karena Allah makanya Allah juga memuliakan Orang-orang yang selalu dalam keadaan berwudhu. Dengan selalu dalam keadaan berwudhu niscaya apapun yang akan dikatakan dan dikerjakan harusnya selalu ingat Allah.
b)       Kejujuran, sudah atau belum dan berapa rakaat yang dikerjakan pada saat sholat sendiri bukan berjamaah hanya Allah dan yang bersangkutan sendiri yang tahu. Apakah ada yang terjadi yang membatalkan sholat sehingga harus diulang juga hanya Allah dan yang bersangkutan yang tahu.

c)        Bersih diri dan lingkungan, kebersihan hati dan kebersihan perlengkapan shalat dari hasil korupsi dan kejahatan lainnya. Artinya bersih dalam hal ini bukan hanya bersih secara harfiah tetapi juga bersih secara keyakinan dan psikologis.


d)       Budaya antri, karena yang datang duluan berhak shaf terdepan bukannya datang belakangan lalu menorobos ke depan seperti yang sering terlihat di jalan raya yang sedang  macet.

e)      Tepat waktu atau disiplin. Syarat sahnya sholat adalah pada waktunya jadi tidak dibenarkan telat dari waktu yang sudah ditentukan dan siapa yang melalaikan shalat sangat dimurka Allah. Tapi dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali umat yang tidak disiplin seperti menerobos traffic light atau tidak menggunakan kelengkapan berkendaraan.

f)         Ikut imam dan ada aturan kapan imam bisa diganti. Mematahui dan hormat kepada yang memimpin juga ditegaskan Allah dalam surah annisa 59 “hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulnya  dan ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasulnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya.

g)         Lebih baik atau lebih tinggi nilainya jika dikerjakan pada awal waktu. Artinya dalam ibadah ini Allah memberi sinyal bangun lebih pagi dan mensegerakan sesuatu adalah lebih baik.

h)        Penuhkan syaf terdepan lebih dahulu untuk kepedulian kepada Orang yang datang belakangan agar tidak sulit dapat tempat sholat dan tidak usah menerobos kedepan.

i)        kepedulian kepada diri sendiri karena yang tidak taat kelak akan sengasara di akhirat bahkan juga di dunia.

j)          Menahan dan mengendalikan diri, ketika dalam masjid tersenggol atau saat sujud kepala terkena kaki Orang didepannya pasti tidak ada yg marah tapi memaklumi bahwa ini pati tidak disengaja.

k)        Memberikan hak Orang lain, tidak ada yang mengambil tempat sholat melebihi posisi berdirinya sehingga Orang lain tidak bisa isi shaf disampingnya. Tapi diluar banyak sekali Orang yang mengambil hak atau jalan/tempat orang lain.

l)          Berbusana yang sopan dan pantas. Tidak ada yang bercelana pendek dan berkaos singlet walaupun auratnya laki2 adalah dari lutut hingga pusar.

m)       Belum pernah terjadi Orang tidak jadi sholat di masjid karena tak kebagian tempat atau bertengkar karena berebut tempat.

n)     Niat baik harus disampaikan dan dikerjakan dengan cara yang baik termasuk tepat waktunya, seperti niat memberitahu jamaah lain yang bicara saat khatib khotbah, harus disampaikan setelah khatib setelah khotbah. Karena jika disampaikan saat khotbah maka yang menyampaikan dilarang bicara saat khotbah juga terkena rusak sholat jumatnya.

3. Berpuasa;

  1. Niat karena Allah.

  1. Kejujuran, hanya Allah dan diri yang bersangkutan saja yang tahu apakah seseorang benar-benar berpuasa.

  1. Melatih mengendalikan nafsu. Puasa tidak hanya menahan lapar dari tidak makan dan haus dari tidak minum tetapi juga menahan dari perbuatan dan perkataan yang tidak baik dan tidak perlu.

  1. Kepedulian kepada sesama. Dengan berpuasa diharapkan Orang yang mampu dapat merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus sehingga ikut peduli dengan Orang yang tidak mampu.

 4. Membayar zakat ;

  1. Niat karena Allah.

  1. Kejujuran, apakah seseorang sudah atau belum wajib dan bahkan harus menghitung sendiri berapa zakat yang harus dikeluarkan atau dibayarkan.

  2. Kepedulian kepada Orang lain. Khususnya kepedulian kepada orang yang tidak mampu atau yang berhak menerima zakat.

  1. Ajarkan wajib/lebih mulia memberi. Dimaksudkan bahwa setiap Orang harus berusaha agar menjadi mampu atau menjadi pembayar zakat.  Orang  yang mampu atau tidak termasuk kepada kriteria yang boleh menerima zakat dilarang menerima zakat walaupun ada yang memberinya.

  2. Ajarkan bahwa semua milik Allah. Dengan adanya berbagai ketentuan terhadap semua yang dimiliki atau dipinjamkan Allah kepada hambanya memperjelas bahwa semua yang ada dibumi ini adalah milik Allah dan kapan saja diambil atau dimusnahkan oleh Allah.

5. Naik haji ;

a)    Niat karena Allah.

b)   Kejujuran waktu daftar dan pelaksanaan. Semua pelaksaan rukun ibadah haji  tidak ada yang mengawasi kecuali pembimbing sehingga hanya kejujuran dan niat ikhlas karena Allah saja yang membuat seseorang mengerjakannya dengan benar.

c)    Rela berkorban biaya dan tenaga. Syarat wajib haji adalah mampu artinya dalam hal pelaksanaannya cukup berat dan mahal sehingga dibutuhkan keihklasan dalam melaksanakannya.

d)   Berusaha jadi orang mampu materi dan fisik. Karen ibadah haji adalah rukun ke 5 atau pelengkap rukun islam sehingga akan memotivasi semua umat untuk mengerjakannya  bahkan sampai ada yang berusaha berkali-kali mengerjakannya.

e)    kepedulian akan sejarah dan pemimpin. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pemimpinnya sejalan dengan ibadah haji karena dalam rukunya ada kunjungan ketempat bersejarah Rasulullah Muhammad swa.

f)     Semua ibadah atau rukun agama islam mengandung nilai-nilai kejujuran. Berarti jika umat benar-benar menjalankan ajaran agama dan menerapkan nilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari seharusnya tidak korupsi dan teratur.
g)   Sehingga tidak perlu heran jika sekarang ini terlihat banyak sekali pelanggaran penyelewengan hukum dan ketentuan yang dibuat oleh negara. Walaupun Tuhan juga perintahkan umat untuk patuh dan taat kepada negara dan pemerintah selamat aturan tersebut tidak bertentangan dengan perintah Tuhan.

h)   Sehingga dengan demikian pemahaman dan implementasi dari nilai ibadah harus lebih dahulu sebelum pemahaman dan implementasi aturan negara dan pemerintah. Sehingga memperbaiki negeri ini tidak bisa hanya diandalkan kepada lembaga atau aparat penegak hukum seperti polisi dan KPK saja melainkan harus melibatkan pemuka agama.

Kenapa bisa terjadi nilai ibadah tidak melekat dalam kehidupan sehari hari padahal setiap hari dikerjakan ?

1.        Bisa jadi karena beribadahnya hanya asal-asalan atau menggugurkan kewajiban.
2.        Tidak mau mempelajari agama lebih mendalam.
3.        Lebih fokus kepada kebutuhan dan keinginan duniawi  sehingga akhirat diabaikan atau seadanya.
4.        Jarang ahli agama atau mubalig yang membahas nilai ibadah.
5.        Jarang mubaligh membahas persoalan ditengah masyarak dan lebih sering membahas riwayat masa rasullullah atau sahabat.

Apa dampaknya jika nilai-nilai ibadah diimplemtasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1.        Apapun yang akan diperbuat dan dikatakan jika niatnya ingin dapat keberkahan dan rahmat Allah tidak akan pernah menyimpang dari ketentuan Allah.
2.        Jika kejujuran sudah menjadi pakaian yang selalu melekat dalam diri pribadi maka berbuat curang dan bohong akan terasa asing dan janggal. Sehingga jujur tidak lagi jadi mahal atau sulit akan tetapi akan menjadi landasan berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari.
3.        Begitu juga dengan nilai-nilai ibadah bekerja keras, disiplin, menghargai Orang lain, bersih hati dan pakaian serta pemikiran dapat selalu menjadi pedoman dalam berkata dan berbuat serta bertransaksi atau interaksi sehari-hari.
4.        Dengan niat apapun yang diperbuat semoga menjadi bernilai ibadah tentunya landasanya seperti mengerjakan ibadah.

Demikian, semoga dapat menjadi bahan introspekasi bagi kami dan bagi pembaca sekalian..amin yra!!


Wasalam




Dedi Mahardi