Resensi buku Revolusi Mental
Ketika muncul era reformasi, sebagian besar masyarakat seperti merasa memiliki negeri ini. Jika sebelum reformasi atau era orde baru sepertinya yang memiliki negeri ini hanya kelompok tertentu. Maka rakyat yang selama lebih dari 32 tahun merasa terpenjara oleh otoriter dan represifnya rezim orde baru, seperti kehilangan kendali. Karena runtuhnya orde baru dan berdirinya era reformasi tdk dimulai dengan persiapan sistem dan peralihan yang direncanakan.
Hal ini menyebabkan rakyat hilang pegangan dan pedoman hidup di negeri ini serta semua orang merasa memiliki dan berhak mengambil manfaat dari negeri ini. Sehingga korupsi, disiplin, etika dan moral menjadi penyakit yang parah disemua lapisan masyarakat.
Jika di negara negara yang sudah berhasil revolusi mentalnya adalah munculnya pemimpin yang dapat jadi teladan serta sistim yang mengikat semua elemen bangsa sehingga mereka bisa berubah. Tetapi di negara ini sistim dibuat untuk kepentingan kelompok dan kepentingan jangka pendek.
Hal ini diperparah dengan semunya kekuatan spritual yg seharus dapat jadi benteng integritas, etika dan moral. Makanya hasil penelitian guru besar univ washiton negeri ini berapa pda urutan ke 126 dr negara yang islami atau negara yang menjalankan prinsip2 islami. Dan itu tercermin dari semakin banyak dan maraknya umat beribadah tetapi korupsi dan penyakit masyarakat lainnya semakin parah.
Bagaimana revolusi mental merubahnya adalah :
1 . Mulailah berubah dr diri sendiri.
2 . Merekrut agen2 perubahan untuk disusupkan di semua lapisan masyarakat.
3. Menjadikan integritas dan etika moral sebagai syarat utama seseorang diangkat jadi pemimpin semua level kepemimpinan.
4. Mendidik ulama ulama, pendeta dan penceramah agama dan guru yang pantas diteladani oleh semua umat.
5. Membuat efek malu kepada koruptor dan orang2 bermoral bejat dengan menyiarkan setiap periode tertentu dan mendaftarkan di laboratorium revolusi mental.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca buku revolusi mental yg diberi pengantar oleh 3 Orang tokoh nasional yaitu ; Ibu Tri rismaharini wako surabaya, DR abraham samad mantan ketua KPK dan DR Andrinof Chaniago mantan ketua bapenas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar