Pentingnya implementasi
Nilai-Nilai Ibadah Dalam Kehidupan
sehari-hari.
Oleh
Dedi
Mahardi
Bismillahirohmanirohim
Surat
Al-Baqarah [2:168]
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Surat al-Baqarah ayat 172-173
يا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا
لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (۱٧۲) إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ
الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ
فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ (۱٧۳)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Al-Qur’
an surah An-nisa ayat 59 dan surah Al-maidah ayat 49.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Terjemah : hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasulnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya.
Latar
Belakang.
1.
Kenapa
jujur sekarang menjadi sangat mahal? sehingga KPK harus menulis "Berani
Jujur Hebat" dan bandingkan betapa jujurnya TVRI dulu mengakui ini salah
kami.
2.
Tingginya indek korupsi Negara ini.
3.
Semakin menurunnya etika, moral dan keberadapan bangsa
ini yang tergambar dalam interaksi sehari-hari dan berkendaraan di jalan raya.
4.
Hasil Survey internasional yang menempati negara ini
ururtan 127 dari negara yang menjalankan kehidupan secara islami.
5.
Hasil survey Maarif Institut yang menampatkan kota
Denpasar sebagai kota paling Islami.
6.
Indonesia
saat ini menempati urutan ke- 111 dalam hal tradisi membaca.
Siapa yang salah ?
Mungkin yang salah yang
membuat survey ?.
Seandainya keIslaman
sebuah negara itu diukur dari jumlah jama’ah hajinya pastilah Indonesia ada di
ranking pertama.
Rukun
islam adalah persyaratan mutlak bagi seorang manusia yang beragama islam. Jadi
bukan seseorang beragama islam jika dia tidak mengerjakan ibadah rukun islam
dan ibadah lainnya sesuai dengan kitab suci. Berikut nilai-nilai ibadah yang
yang merupakan rukun atau yang harus dipenuhi dari ajaran islam;
NIAT.
Semua
rukun dan ibadah dimulai dengan niat, niat karena Allah tentunya berhubungan
langsung dengan apa yang diperintah dan dilarang oleh Allah.
Allah swt berfirman di dalam Q.S Al An’am 6 :
162 – 163 yang berbunyi sebagai berikut
قُلْ إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَلَا
شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ [٦:١٦٣]
“
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.--- Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah)".
1.
Mengucapkan dua kalimat syahadat;
Mengucapkan
dalam hal ini bukan sekadar mengucapkan seperti seseorang mengucapkan sesuatu
atau kabar berita tetapi mengucapkan karena keyakinan. Yakin dari lubuk hati
yang paling dalam dan mengakui dengan kesadaran sendiri adanya Allah, Rasul dan
hari kiamat serta surga dan neraka. Keyakinan dan pengakuan tersebut hanya
Allah dan yang bersangkutan saja yang tahu kebenarannya dan seberapa kadarnya.
sehingga nilai utamanya adalah jujur kepada diri sendiri dan kepada Allah.
Ada
nilai kepedulian kepada diri sendiri karena mengucapkan dua kalimat syahadat
ini bagian wajib utk menjadi Muslim.
2. Sholat ;
a)
Niat karena Allah.
Sholat adalah perintah pertama dari Allah
melalui Rasulullah Muhammad saw kepada umat yang merupakan wujud penghambaan
kepada Allah. Niat sholat sejak mulai mengambil wudhu adalah karena Allah
makanya Allah juga memuliakan Orang-orang yang selalu dalam keadaan berwudhu.
Dengan selalu dalam keadaan berwudhu niscaya apapun yang akan dikatakan dan
dikerjakan harusnya selalu ingat Allah.
b)
Kejujuran,
sudah atau belum dan berapa rakaat yang dikerjakan pada saat sholat sendiri
bukan berjamaah hanya Allah dan yang bersangkutan sendiri yang tahu. Apakah ada
yang terjadi yang membatalkan sholat sehingga harus diulang juga hanya Allah
dan yang bersangkutan yang tahu.
c)
Bersih
diri dan lingkungan, kebersihan hati dan kebersihan perlengkapan shalat dari
hasil korupsi dan kejahatan lainnya. Artinya bersih dalam hal ini bukan hanya
bersih secara harfiah tetapi juga bersih secara keyakinan dan psikologis.
d) Budaya
antri, karena yang datang duluan berhak shaf terdepan bukannya datang
belakangan lalu menorobos ke depan seperti yang sering terlihat di jalan raya
yang sedang macet.
e) Tepat waktu atau disiplin. Syarat sahnya sholat
adalah pada waktunya jadi tidak dibenarkan telat dari waktu yang sudah
ditentukan dan siapa yang melalaikan shalat sangat dimurka Allah. Tapi dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali umat yang tidak disiplin seperti menerobos
traffic light atau tidak menggunakan kelengkapan berkendaraan.
f)
Ikut imam dan ada aturan kapan imam bisa
diganti. Mematahui dan hormat kepada yang memimpin juga ditegaskan Allah dalam
surah annisa 59 “hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasulnya dan ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasulnya, jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya.
g)
Lebih
baik atau lebih tinggi nilainya jika dikerjakan pada awal waktu. Artinya dalam
ibadah ini Allah memberi sinyal bangun lebih pagi dan mensegerakan sesuatu
adalah lebih baik.
h)
Penuhkan
syaf terdepan lebih dahulu untuk kepedulian kepada Orang yang datang belakangan
agar tidak sulit dapat tempat sholat dan tidak usah menerobos kedepan.
i) kepedulian
kepada diri sendiri karena yang tidak taat kelak akan sengasara di akhirat
bahkan juga di dunia.
j)
Menahan dan
mengendalikan diri, ketika dalam masjid tersenggol atau saat sujud kepala
terkena kaki Orang didepannya pasti tidak ada yg marah tapi memaklumi bahwa ini
pati tidak disengaja.
k) Memberikan
hak Orang lain, tidak ada yang mengambil tempat sholat melebihi posisi
berdirinya sehingga Orang lain tidak bisa isi shaf disampingnya. Tapi diluar
banyak sekali Orang yang mengambil hak atau jalan/tempat orang lain.
l)
Berbusana
yang sopan dan pantas. Tidak ada yang bercelana pendek dan berkaos singlet
walaupun auratnya laki2 adalah dari lutut hingga pusar.
m)
Belum
pernah terjadi Orang tidak jadi sholat di masjid karena tak kebagian tempat
atau bertengkar karena berebut tempat.
n) Niat baik harus disampaikan dan dikerjakan dengan cara yang baik termasuk tepat waktunya, seperti niat memberitahu jamaah lain yang bicara saat khatib khotbah, harus disampaikan setelah khatib setelah khotbah. Karena jika disampaikan saat khotbah maka yang menyampaikan dilarang bicara saat khotbah juga terkena rusak sholat jumatnya.
n) Niat baik harus disampaikan dan dikerjakan dengan cara yang baik termasuk tepat waktunya, seperti niat memberitahu jamaah lain yang bicara saat khatib khotbah, harus disampaikan setelah khatib setelah khotbah. Karena jika disampaikan saat khotbah maka yang menyampaikan dilarang bicara saat khotbah juga terkena rusak sholat jumatnya.
3. Berpuasa;
- Niat karena Allah.
- Kejujuran, hanya Allah dan diri yang bersangkutan saja
yang tahu apakah seseorang benar-benar berpuasa.
- Melatih mengendalikan nafsu. Puasa tidak hanya menahan
lapar dari tidak makan dan haus dari tidak minum tetapi juga menahan dari
perbuatan dan perkataan yang tidak baik dan tidak perlu.
- Kepedulian kepada sesama. Dengan berpuasa diharapkan
Orang yang mampu dapat merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus sehingga
ikut peduli dengan Orang yang tidak mampu.
4. Membayar zakat ;
- Niat karena Allah.
- Kejujuran, apakah seseorang sudah atau belum wajib dan
bahkan harus menghitung sendiri berapa zakat yang harus dikeluarkan atau
dibayarkan.
- Kepedulian kepada Orang lain. Khususnya kepedulian
kepada orang yang tidak mampu atau yang berhak menerima zakat.
- Ajarkan wajib/lebih mulia memberi. Dimaksudkan bahwa
setiap Orang harus berusaha agar menjadi mampu atau menjadi pembayar
zakat. Orang yang mampu atau tidak termasuk kepada kriteria
yang boleh menerima zakat dilarang menerima zakat walaupun ada yang
memberinya.
- Ajarkan bahwa semua milik Allah. Dengan adanya berbagai
ketentuan terhadap semua yang dimiliki atau dipinjamkan Allah kepada
hambanya memperjelas bahwa semua yang ada dibumi ini adalah milik Allah
dan kapan saja diambil atau dimusnahkan oleh Allah.
5. Naik haji ;
a)
Niat karena Allah.
b)
Kejujuran waktu daftar dan pelaksanaan. Semua
pelaksaan rukun ibadah haji tidak ada yang mengawasi kecuali pembimbing
sehingga hanya kejujuran dan niat ikhlas karena Allah saja yang membuat
seseorang mengerjakannya dengan benar.
c)
Rela berkorban biaya dan tenaga. Syarat wajib
haji adalah mampu artinya dalam hal pelaksanaannya cukup berat dan mahal
sehingga dibutuhkan keihklasan dalam melaksanakannya.
d)
Berusaha jadi orang mampu materi dan fisik.
Karen ibadah haji adalah rukun ke 5 atau pelengkap rukun islam sehingga akan
memotivasi semua umat untuk mengerjakannya bahkan sampai ada yang
berusaha berkali-kali mengerjakannya.
e)
kepedulian akan sejarah dan pemimpin. Bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai para pemimpinnya sejalan dengan ibadah
haji karena dalam rukunya ada kunjungan ketempat bersejarah Rasulullah Muhammad
swa.
f)
Semua ibadah atau rukun agama islam mengandung
nilai-nilai kejujuran. Berarti jika umat benar-benar menjalankan ajaran agama
dan menerapkan nilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari seharusnya tidak
korupsi dan teratur.
g)
Sehingga tidak perlu heran jika sekarang ini
terlihat banyak sekali pelanggaran penyelewengan hukum dan ketentuan yang
dibuat oleh negara. Walaupun Tuhan juga perintahkan umat untuk patuh dan taat
kepada negara dan pemerintah selamat aturan tersebut tidak bertentangan dengan
perintah Tuhan.
h)
Sehingga dengan demikian pemahaman dan
implementasi dari nilai ibadah harus lebih dahulu sebelum pemahaman dan
implementasi aturan negara dan pemerintah. Sehingga memperbaiki negeri ini
tidak bisa hanya diandalkan kepada lembaga atau aparat penegak hukum seperti
polisi dan KPK saja melainkan harus melibatkan pemuka agama.
Kenapa
bisa terjadi nilai ibadah tidak melekat dalam kehidupan sehari hari padahal
setiap hari dikerjakan ?
1.
Bisa jadi karena beribadahnya hanya asal-asalan
atau menggugurkan kewajiban.
2.
Tidak mau mempelajari agama lebih mendalam.
3.
Lebih fokus kepada kebutuhan dan keinginan
duniawi sehingga akhirat diabaikan atau seadanya.
4.
Jarang ahli agama atau mubalig yang membahas
nilai ibadah.
5.
Jarang mubaligh membahas persoalan ditengah
masyarak dan lebih sering membahas riwayat masa rasullullah atau sahabat.
Apa
dampaknya jika nilai-nilai ibadah diimplemtasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Apapun yang akan diperbuat dan dikatakan jika
niatnya ingin dapat keberkahan dan rahmat Allah tidak akan pernah menyimpang
dari ketentuan Allah.
2.
Jika kejujuran sudah menjadi pakaian yang
selalu melekat dalam diri pribadi maka berbuat curang dan bohong akan terasa
asing dan janggal. Sehingga jujur tidak lagi jadi mahal atau sulit akan tetapi
akan menjadi landasan berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari.
3.
Begitu
juga dengan nilai-nilai ibadah bekerja keras, disiplin, menghargai Orang lain,
bersih hati dan pakaian serta pemikiran dapat selalu menjadi pedoman dalam
berkata dan berbuat serta bertransaksi atau interaksi sehari-hari.
4.
Dengan
niat apapun yang diperbuat semoga menjadi bernilai ibadah tentunya landasanya
seperti mengerjakan ibadah.
Demikian, semoga dapat menjadi bahan
introspekasi bagi kami dan bagi pembaca sekalian..amin yra!!
Wasalam
Dedi Mahardi