Selasa, 20 Agustus 2013
Senin, 19 Agustus 2013
The Power of Care~Kepedulian adalah kekuatan membangun 3 pilar kehidupan
3 pilar kehidupan harus dibangun dengan kekuatan kepedulian yaitu dalam hal hubungan antar manusia..silaturahim antara dua orang bisa melebihi saudara kandung jika kedua pihak mengisinya dengan saling memperdulikan, pilar ke dua..rasa kepedulian kepada Allah membuat orang tidak peduli apapun akan dikorbankan..seperti orang2 yng membangun tempat ibadah atau rela mati syahid karena mengharap ridho Allah..pilar ke 3..kepedulian dalam bisnis..orang berani bayar mahal demi mendapatkan kepedulian lebih.
buku " Dibalik Kecewa" ~jadikan kecewa kebahagian yang tertunda
1. DI BALIK KECEWA
Kecewa
adalah suasana hati ketika sesuatu yang diinginkan atau sesuatu
diharapkan belum terujud atau bisa juga karena sesuatu yang dimiliki
kemudian hilang. Kenapa seseorang bisa kecewa? Karena manusia di
anugerahkan Tuhan Nafsu dan hati nurani sehingga ketika ada keinganan
hawa nafsu yang tidak atau belum tercapai maka hati merasa kekecewaan.
Berbeda dengan hewan yang hanya dilengkapi dengan hawa nafsu tapi tanpa
hati nurani maka ketika ada keingan nafsunya yang tidak terpenuhi maka
hewan biasa saja. Makanya tidak pernah ada hewan yang kecewa karena
tidak mendapat makanan terus putus asa dan tidak mau makan lagi.
Dengan begitu tentunya ada maksud dan tujuannya kenapa Tuhan menjadikan
manusia memiliki hati nurani sekaligus hawa nafsu. Agar dengan hawa
nafsunya manusia bersemangat berbuat untuk kesejahteraan dirinya dan
agar dengan hati nuraninya manusia mengontrol diri dari hal-hal yang
tidak boleh dilakukannya. Keseimbangan nafsu dan hati nurani bukan hanya
berguna pada awal usaha atau ketika akan memulai atau mengusahkan
sesuatu. Tetapi seharusnya juga digunakan pada akhir usaha atau ketika
apapun hasil dari usaha atau keinginan yang sudah dilakukan. Sehingga
seharusnya ketika usaha telah membuahkan hasil yang sesuai dengan
keinganan hawa nafsu maka hati nurani akan berbahagia dan bersyukur.
Sebaliknya ketika usaha belum membuahkan hasil sesuai dengan keinginan
hawa nafsu maka seharusnya hati meresponnya dengan sabar dan ikhlas.
Lalu pertanyaannya kenapa ada hati yang kecewa? Kekecewaan hati muncul
karena dalam menyikapi hasil usaha seseorang lebih dominan menggunakan
hawa nafsu dari pada hati nurani. Lalu apakah kecewa salah?
Jawabannya : Tidak!! Asal kecewanya hanya sesaat saja. Selanjutnya
menjadikan kecewa tersebut sebagai pemicu untuk seseorang selalu
mengintrospeksi diri atas semua rencana dan perbuatannya selama ini
serta menemukan penyebab kegagalan.
Bahkan untuk memicu munculnya energi ekstra untuk meraih kesuksesan demi
kesuksesan kadang-kadang diperlukan efek dari kecewa terlebih dahulu.
Adakalanya efek dari satu kali kekecewaan saja sudah cukup dan mampu
membangkitkan energi ekstra untuk meraih kesuksesan demi kesuksesan.
Namun kadang-kadang dibutuhkan beberapa kali kekecewaan barulah terpicu
energi ekstra dan jalan terang meraih sukses atau keberhasilan. Untuk
itu jangan pernah menganggap kekecewaan sebagai malapetaka yang
mengancam atau menutup peluang kesuksesan berikutnya. Tentunya jika
kecewa tersebut disikapi secara positif dengan mengambil hikmah dan
pelajaran serta kecewa harus diikuti dengan tekad untuk tidak mengulang
kekecewaan berikutnya. Analoginya seperti seorang pemain layangan yang
kecewa karena layangannya putus ketika layangan tersebut sedang
melayang tinggi di atas awan. Layangan yang bisa naik tinggi menembus
awan pasti layangan yang baik dan dibuat dari bahan yang baik sehingga
juga sangat disayang oleh pemiliknya. Sehingga ketika layangan tersebut
putus maka si empunya layangan pasti berusaha mengejar dan mencari
sampai layangan tersebut didapat kembali. Kecepatan lari dan stamina si
empunya layangan ketika mengejar layangan tersebut sampai didapatkannya
layangan tersebut kembali sudah pasti jauh lebih cepat dan lebih kuat.
Langganan:
Postingan (Atom)